Mengenal Komponen Sistem Peredaran Darah dan Cara Kerjanya

Mengenal Komponen Sistem Peredaran Darah dan Cara Kerjanya

Sistem peredaran darah adalah bagian dari sistem kardiovaskuler yang bertanggung jawab untuk mengirimkan oksigen dan nutrisi kepada seluruh tubuh. Bagaimana komponen-komponennya bekerja bersama-sama untuk menjaga keseimbangan ini? Mari kita mulai dengan memahami bagaimana komponen-komponen utamanya berfungsi.

Komponen Utama Sistem Peredaran Darah

  • Artri
  • Jantung
  • Hemostasis (Darah yang tidak mengalir)

Arti dari komponen-komponen utama tersebut? Berikut adalah penjelasannya:

Hati, atau jantung, adalah organ utama yang bertanggung jawab untuk mempompa darah ke seluruh tubuh. Kebanyakan darah ini mengalir dari dalam vena (saluran darah) menuju arteri (saluran darah besar). Kemudian, darah tersebut dilepaskan ke tubuh melalui pembuluh darah kecil yang disebut kapiler.

Dalam sistem peredaran darah, terdapat empat jenis vena: superior (atas), inferior (bawah), dorsal (belakang), dan visceral. Sementara itu, ada dua jenis arteri yaitu aorta dan pembuluh darah kecil yang disebut kapiler.

Bagaimana Komponen-Komponennya Bekerja Bersama-sama?

Ketika Anda berolahraga, misalnya berlari atau bersepeda, perlu ada darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Hal ini terjadi karena olahraga membuat kandungan glikogen dalam tubuh menjadi lebih rendah sehingga tubuh harus mengurangi glikogen untuk mencerna lemak, dan meningkatkan konsumsi glukosa dari darah.

Hal ini dapat diilustrasikan dengan cara membandingkannya antara berlari dan berenang. Kedua aktivitas tersebut sangat bergantung pada oksigen untuk terjadi, sehingga tubuh akan bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke otot-otot yang digunakan selama berolahraga.

Hemostasis (Darah yang tidak mengalir)

Hal ini sangat penting dalam sistem peredaran darah. Ketika terjadi cedera pada tubuh, misalnya luka atau retakan, maka pembuluh darah kecil tersebut akan membuka diri untuk mengisi celah tersebut dengan darah.

Hal ini disebut proses hemostasis, dan bertujuan untuk mencegah kehilangan darah yang berlebihan. Setelah terjadi cedera, tubuh juga akan mengeluarkan trombosit untuk membentuk “tumpukan” di bagian luar pembuluh darah tersebut.

Penutupan Vena dan Pembuluh Darah

Ketika darah yang berlebihan tidak lagi diperlukan, maka proses penutupan vena dan pembuluh darah juga terjadi. Hal ini disebut proses kontraksi.

Proses kontraksi ini dilakukan oleh otot-otot di sekitar vena dan pembuluh darah untuk membentuk “tumpukan” yang dapat menghentikan aliran darah. Setelah proses kontraksi selesai, maka pembuluh darah tersebut akan menyusun kembali dirinya dan mengalirkan darah ke tubuh kembali.

Penutupan Pembuluh Darah Kecil (Kapiler)

Ketika proses kontraksi selesai, maka pembuluh darah kecil tersebut akan menyusun kembali dirinya dan mengalirkan darah ke tubuh kembali. Hal ini juga disebut proses penutupan pembuluh darah.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil atau kapiler memiliki diameter yang sangat tipis sehingga hanya dapat mengalirkan darah ke otot-otot dan jaringan lainnya.

Perbedaan antara Pembuluh Darah Besar (Arteri) dan Kecil (Kapiler)

Pembuluh darah besar atau arteri memiliki diameter yang lebih luas untuk mengirimkan darah ke seluruh tubuh. Sementara itu, pembuluh darah kecil

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *